SD INSAN UNGGUL
Kreatif, Mandiri, dan Berkarakter
Kamis, 17 Desember 2015
Jumat, 11 Desember 2015
ULANGAN AKHIR SEKOLAH
Sudah hampir selesai
pelaksanaan Ulangan Akhir Sekolah (UAS) Semester ganjil th. 2015-2016
dilaksanakan di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Insan Unggul Rancaekek. mulai dari
Senin lalu 30 Nopember s.d hari ini, Jum'at 11 Desember 2015. Mudah-mudahan,
harapan kita orang tua dan guru-guru bahwa hasil belajar putra-putri kita dapat
memperoleh hasil terbaik. Namun mesti diingat bahwa nilai-nilai angka maupun
deskripsi tentang hasil prestasi akademik anak-anak kita bukanlah
segala-galanya. hal itu hanyalah sekedar cerminan ataupun gambaran dari usaha
anak-anak dalam meraih prestasi belajarnya. baik atau jelek hasil ulangan
mereka patut kita hargai dan tetap harus kita support agar mereka bisa belajar
lebih baik lagi dan lebih sungguh-sungguh lagi.
Hasil UAS, bukan merupakan
ukuran yang mutlak tentang kemampuan sebenarnya dari anak-anak kita. Proses
belajar adalah perjalanan panjang yang ditempuh mereka, bukan sehari dua hari,
bahkan bukan seminggu dua minggu, tetapi bertahun-tahun. Oleh karena itu, proses
belajar adalah saat berharga yang harus terus menerus kita perhatikan dan
disimak betul-betul terutama oleh para pendidik, termasuk oleh orang tuanya.
Setiap harinya adalah
pengalaman yang berbeda, selalu muncul hal unik dan dinamis pada saat mereka
sekolah. Setiap anak akan mengalami hal dan perasaan yang berbeda satu sama
lain, karena itu guru di sekolah dituntut agar sungguh-sungguh dapat
memperhatikan setiap kebutuhan mereka serta mampu mendorong dan memberikan
inspirasi dalam proses pendampingan anak-anak saat mereka belajar. Selain itu,
setiap hal-hal penting harus dicatat untuk dijadikan bahan renungan dan kajian
mengenai perkembangan belajar mereka.
Pemenuhan Sekolah terhadap
peserta didik bukan hanya untuk memenuhi kemampuan kognitifnya saja, tetapi
secara utuh dan menyeluruh bahwa sekolah berkewajiban memenuhi seluruh aspeknya
yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektifnya. Mudah-mudahan
seluruh aspek pendidikan anak-anak kita yang sedang belajar di SDS Insan Unggul
ini dapat berkembang dan konsisten ke arah yang lebih baik dan semoga SD Insan
Unggul betul-betul dapat mewujudkan cita-cita mulia yaitu mencetak "Insan
Unggul".
Insan Unggul adalah manusia
yang unggul, bukan hanya unggul kwantitas tetapi juga kualitas. unggul dalam
berbagai hal yang positif, sehingga berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
aamiin.
Rabu, 02 Desember 2015
Senin, 23 November 2015
HARI GURU
Besok Rabu,25 November 2015 adalah peringatan “Hari Guru
Nasional”. Mengutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Guru.
Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang
berbeda-beda bergantung pada negaranya. Misalnya:
Di Amerika Serikat: diperingati pada minggu pertama di
bulan Mei (Minggu Apresiasi Guru).
Di Argentina:
11 September, Hari peringatan wafatnya Domingo Faustino
Sarmiento, seorang pendidik dan politisi Argentina.
Di Brazil:
15 Oktober (sejak 1963), Pertama kali dirayakan tahun 1947 di São Paulo oleh
sejumlah guru dari sebuah sekolah kecil. Tanggal 15 Oktober disepakati sebagai
hari guru karena pada tanggal tersebut, Dom Pedro I menyetujui dekrit
penataan kembali sekolah dasar di Brazil.
Di Chili: 16
Oktober, Pada tahun 1974, tanggal 10 Desember disepakati sebagai hari guru
karena penyair Chili Gabriela Mistral menerima Penghargaan
Nobel pada 10 Desember 1945. Sejak tahun 1977, hari guru diubah menjadi tanggal 16 Oktober untuk
memperingati berdirinya Institut Guru Chili (Colegio de Profesores de Chile).
Di Meksiko:
15 Mei (sejak 1918)
Di Peru: 6 Juli
(sejak 1953), Pejuang kemerdekaan José de San Martín mendirikan sekolah umum untuk
laki-laki setelah José Bernardo de Tagle
meloloskan resolusi pendidikan pada 6 Juli 1822.
Di Filipina:
5 Oktober, Peringatan hari guru (bahasa
Tagalog: Araw ng mga Guro)
ditetapkan tanggal 5 Oktober berdasarkan Perintah Presiden No. 479.Walaupun
demikian, hari guru biasanya dirayakan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah
menengah sekitar bulan September dan Oktober.
Di Hong
Kong: 10 September (hingga 1997: 28 September)
Di India: 5
September, Hari ulang tahun Presiden India Dr. Sarvapalli
Radhakrishnan yang juga seorang guru ditetapkan sebagai hari guru. Di
sekolah-sekolah diadakan perayaan, dan murid yang paling senior memainkan peran
sebagai guru.
Di Indonesia sendiri, Hari Guru
Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk
upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru,
kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan
tanpa tanda jasa.
Guru berasal dari
bahasa Sanskerta: गुरू yang arti
secara harfiahnya
adalah "berat". Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa
Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
Sosok guru
disebut sebagai pribadi yang harus digugu (ditaati
perintahnya) dan ditiru (diteladani
perilakunya), oleh karena itu menjadi guru memang bukanlah pekerjaan yang
ringan tetapi mengemban tugas dan amanah yang sangat besar agar dapat
membimbing murid-muridnya menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya adalah
manusia yang memiliki karakter yang baik dan berguna bagi hidup dan
kehidupannya.
Dalam Islam,
sosok Nabi Muhammad Saw. merupakan pribadi guru yang sempurna, amanah yang
diemban beliau sebagai seorang nabi sekaligus juga guru bagi umatnya. Allah
Swt. Telah merancang dan menyiapkan beliau sedemikian rupa sebagaimana
tercantum dalam al-Qur’an surat Al Jumu’ah ayat 2, serta Ali Imran ayat 164 :
هُوَ
الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ
ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ
كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
“ Dia-lah yang
mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (Al-Jumu’ah:2)
لَقَدْ
مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ
أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِين
“ Sungguh Allah telah memberi
karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka
seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka
ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al
Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka
adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.(Ali Imran :164)
Ayat-ayat di
atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW. diutus oleh Allah SWT. kepada umatnya
untuk menanamkan ilmu sekaligus mensucikan jiwa mereka. Mensucikan berarti
membersihkan dari sifat-sifat buruk yang merupakan kebiasaan sebagian besar
masyarakat Makkah pada masa itu, seperti syirik, dengki, takabur serta prilaku
buruk lainnya seperti ,mabuk-mabukan, merampas hak orang lain, perzinahan dan
lain-lain. Nabi Muhammad SAW. membongkar pola pikir masyarakat jahiliyah
penyembah berhala hingga mereka menyadari akan kewajiban-kewajibannya menyembah
Allah SWT. sebagai pencipta, pengatur, pemelihara umat manusia. Penyucian jiwa
dan penyadaran sikap bertauhid dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. dengan
pengajaran dan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
masyarakat pada waktu itu.
Dalam surat Al
Ahzab ayat 21 Allah berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (TQS al-Ahzab
[33]: 21).
Rasulullah saw adalah sebaik-baik
guru yang patut ditiru. Rasulullah saw menganggap betapa penting arti
pendidikan bagi perkembangan sebuah negara. Setelah perang Badar, Rasulullah
saw memerintahkan 70 orang kafir Quraisy yang menjadi tawanan perang untuk
mengajar kepada penduduk Madinah. Masing-masing dari mereka bertugas
mengajarkan baca dan tulis ke sepuluh anak-anak dan orang dewasa.Hasilnya, 700
orang penduduk Madinah terbebas dari buta huruf. Kemudian 700 penduduk yang
sudah bisa baca tulis diminta untuk mengajarkan kembali pada penduduk yang
lain. Sudah sepatutnya para guru mengaplikasikan sifat Rasulullah saw yang juga
menjadi sifat wajib Rasul lain dalam menjalankan profesinya:
1. Shiddiq
Shiddiq berarti benar.Tidak hanya
benar dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan. Berbuat curang di waktu
ujian nasional tentu bukanlah perbuatan yang sesuai dengan sifat yang
Rasulullah saw miliki.
Seorang guru dituntut untuk
mengajarkan kebenaran dan menjunjung tinggi kejujuran. Jika ada kecurangan yang
ia ketahui, ia akan berada di garda terdepan untuk mengingatkan yang lain. Ia
akan bekerja sepenuh hati tanpa takut dicaci-maki. Karena ia yakin, Allah
senantiasa mengawasi.Mengajarkan ilmu yang ‘salah’ juga bukan cerminan dari
sifat shiddiq. Ketika ada materi pelajaran yang tidak sesuai dengan pemahaman,
ia akan memilih mengungkapkan kebenaran.
2. Amanah
Amanah artinya dapat
dipercaya. Guru mempunyai akad ‘jual beli jasa’ dengan orangtua yang sudah
menitipkan anak-anaknya pada mereka. Ketika dia tidak melaksanakan tugasnya
dengan benar, maka ia bukanlah orang yang memegang amanah.
Mengurangi jam belajar atau
hanya memberikan tugas lalu meninggalkan kelas tanpa alasan jelas bukanlah
cerminan guru yang amanah.
Sekecil apapun gaji atau honor
yang diterima oleh guru, bukanlah menjadi alasan dia untuk mengabaikan akad
yang sudah ia ucapkan ketika memutuskan untuk mengajar. Guru yang amanah pun
tidak menjadikan kekerasan sebagai jalan mendisiplinkan anak didiknya.Ia akan
berlaku lemah lembut penuh kasih sayang. Motivasi akan senantiasa ia berikan
manakala ada muridnya yang merasa gagal dalam pelajaran.
Rasulullah saw dijuluki
sebagai al-Amin atau orang yang dapat dipercaya sejak beliau masih muda. Kafir
Quraisy pun tidak meragukan sifat Rasulullah saw tersebut.
3. Fathanah
Guru yang memiliki sifat
fathanah berarti ia cerdas dan bijak dalam melakukan perbuatan. Guru dituntut
untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang ia ajarkan pada murid-muridnya. Guru
yang terus menerus menjunjung metode konvesional tanpa berinovasi tidaklah
memiliki sifat fathanah.Guru yang kembali melanjutkan kuliah hanya untuk
memperoleh gelar bukanlah guru yang fathanah.Guru yang rela membayar sejumlah
uang untuk membeli ‘titel’ bukan guru yang fathanah.
Guru yang fathanah adalah guru
yang bisa menjadikan murid-muridnya lulus 100% tanpa harus berbuat curang. Guru
yang senantiasa terbuka dalam menerima kritik yang datang dari siswa atau dari
guru yang lain. Guru yang senantiasa berkompetisi sehat dengan sesama guru yang
lain dalam mendidik generasi muda sebagai tonggak penerus masa depan.
Jika Rasulullah saw tidak
memiliki sifat fathanah, mustahil Islam bisa menyebar ke seluruh dunia. Dengan
sifatnya yang fathanah, Rasulullah saw berhasil mengajak kafir Quraisy untuk
masuk Islam. Strategi perang yang ia sarankan juga menghantarkan kemenangan
kaum muslimin di perang badar.
4. Tabligh
Tabligh berarti menyampaikan.
Guru memang tidak boleh pelit dalam memberikan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan
menjadi pahala yang terus mengalir bagi guru. Rasulullah saw tidak mungkin
menyembunyikan wahyu. Jika Allah SWT memberikan teguran padanya, beliau saw
akan memberitahukan pula pada kaum muslimin. Tanpa ada rasa malu.Tidak ada yang
ditutup-tutupi.
Jika melihat kemaksiatan, guru
seharusnya menyampaikan kebenaran walau nyawa jadi taruhan.Ia juga tidak segan
jika ancaman pencopotan jabatan senantiasa mengintai. Ia akan mengajak semua
pihak termasuk murid-muridnya untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan
Rasul-Nya di semua aspek kehidupan.
Jika akhirnya ia pun
dikucilkan oleh yang lain, ia pun tak risau. Karena ia yakin Allah SWT akan
selalu menemani. Kalaupun ia dipecat, ia yakin Allah SWT Maha Pemberi Rizki.
Menjadi guru adalah tugas
mulia.Jika guru dipandang sebagai profesi yang bisa menghasilkan materi semata,
tentu menjadi guru yang meneladani sifat Rasulullah saw sangatlah sulit untuk
dilakukan. Guru dituntut untuk bisa menahan amarah, senantiasa ikhlas, berlaku
lemah lembut sementara gaji yang mereka hasilkan tidak seberapa dibandingkan
dengan beban tanggung jawab yang harus mereka emban khususnya bagi guru
non-PNS.
Namun, menjadi seorang guru
akan menjadikan seorang hamba Allah senantiasa bertambah pahalanya. Rasulullah
saw bersabda:“Jika seseorang meninggal
dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah,
ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh,” (HR. Muslim).
Walaupun jasad sudah terbungkus kain kafan,
amalan seorang guru akan tetap mengalir jika ilmu yang ia ajarkan senantiasa
diamalkan dan diajarkan kembali oleh murid-muridnya. Dan kemuliaan itu akan ia
dapatkan pula di surga jika ia senantiasa mengingat Allah setiap waktu dan
menerapkan peraturan-Nya. Wallahu a’lam bishawab. []
SELAMAT
HARI GURU!!
Kutipan diambil
dari :
Kamis, 19 November 2015
17 PUPUH (PUISI TRADISIONAL SUNDA)
PUPUH
Pupuh téh nya éta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa, katelah ogé macapat) nu tangtu pola (jumlah engang jeung sora) kalimahna. Nalika can
pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilahar dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, luyu jeung
watek masing-masing pupuh nu ngawakilan kaayaan kajadian nu keur dicaritakeun.
Pupuh téh
kauger ku guru wilangan jeung guru lagu. Guru wilangan nyaéta patokan jumlah
padalisan dina unggal pada sarta lobana engang dina unggal padalisan,
sedengkeun guru lagu nyaéta patokan sora vokal dina tungtung unggal padalisan
atawa dang-ding-dung-na sora vokal dina engang panungtung.
Pupuh aya tujuh
welas rupa:
1.
Asmarandana
Laras: Salendro
Watek: silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan.
1 Pada := 7 padalisan.
Watek: silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan.
1 Pada := 7 padalisan.
Pupuh 1:
Asmarandana
Eling eling
mangka eling ( 8 engang – vokal i / E-ling-e-ling-
mang-ka-e-ling (jumlah 8), ling panungtung vokalna i)
rumingkang di bumi alam( 8 – a )
darma wawayangan bae ( 8 – e )
raga taya pangawasa ( 8 – a )
lamun kasasar lampah ( 7 – a )
nafsu nu matak kaduhung ( 8 – u )
badan anu katempuhan ( 8 – a )
mang-ka-e-ling (jumlah 8), ling panungtung vokalna i)
rumingkang di bumi alam( 8 – a )
darma wawayangan bae ( 8 – e )
raga taya pangawasa ( 8 – a )
lamun kasasar lampah ( 7 – a )
nafsu nu matak kaduhung ( 8 – u )
badan anu katempuhan ( 8 – a )
Panambih:
Eling-eling
masing eling
Di dunya urang ngumbara
Laku lampah nu utama
Asih ka papada jalma
Ucap tekad reujeung lampah
Tingkah polah sing merenah
Runtut rukun sauyunan
Hirup jucung panggih jeung kamulyaan
Di dunya urang ngumbara
Laku lampah nu utama
Asih ka papada jalma
Ucap tekad reujeung lampah
Tingkah polah sing merenah
Runtut rukun sauyunan
Hirup jucung panggih jeung kamulyaan
——————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
2.
Balakbak
Watek:
pikaseurieun.
1 pada := 3 padalisan.
1 pada := 3 padalisan.
Pupuh 2:
Balakbak
Aya warung sisi
jalan rame pisan – Citameng(15-e)
Awewena luas luis geulis pisan – ngagoreng (15-e)
Lalakina lalakina los ka pipir nyoo monyet – nyanggereng (19-e).
Awewena luas luis geulis pisan – ngagoreng (15-e)
Lalakina lalakina los ka pipir nyoo monyet – nyanggereng (19-e).
Panambih:
Aya warung sisi
jalan
Rame pisan ku nu jajan
Tihothat nu ngaladangan
Nu jarajan sukan-sukan
Rame pisan ku nu jajan
Tihothat nu ngaladangan
Nu jarajan sukan-sukan
————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
3.
Dangdanggula
Pupuh 3:
Dangdanggula
Mega beureum
surupna geus burit
Ngalanglayung panas pipikiran
Cikur jangkung jahe koneng
Naha teu palay tepung
Sim abdi mah ngabeunying leutik
Ari ras cimataan
Gedong tengah laut
Ulah kapalang nya bela
Paripaos gunting pameulahan gambir
Kacipta salamina
Ngalanglayung panas pipikiran
Cikur jangkung jahe koneng
Naha teu palay tepung
Sim abdi mah ngabeunying leutik
Ari ras cimataan
Gedong tengah laut
Ulah kapalang nya bela
Paripaos gunting pameulahan gambir
Kacipta salamina
Panambih:
Hiji basa, hiji
bangsa
Basa bangsa, Indonesia
Hiji bangsa, hiji nusa
Nusa tunggal, Nusantara
Seler-seler, suku bangsa
Di wewengkon, mana-mana
Sakasuka, sakaduka
Wujud bangsa, Indonesia
Basa bangsa, Indonesia
Hiji bangsa, hiji nusa
Nusa tunggal, Nusantara
Seler-seler, suku bangsa
Di wewengkon, mana-mana
Sakasuka, sakaduka
Wujud bangsa, Indonesia
——————————-
Laras: Pelog, Sorog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Laras: Pelog, Sorog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
[www.angeltowns3.@]
4.
Durma
Pupuh 4: Durma:
Moal ngejat
sanajan ukur satapak
Geus dipasti ku jangji
Mun tacan laksana
Numpes musuh sarakah
Heunteu niat seja balik
Najan palastra
Mati di medan jurit
Geus dipasti ku jangji
Mun tacan laksana
Numpes musuh sarakah
Heunteu niat seja balik
Najan palastra
Mati di medan jurit
Panambih:
Di mamana si
penjajah
Pada amarah marudah
Manan kapok anggur gawok
Najan dituyuk diragut
Nagri sadayana
Umumna ngabela
Nyempad rosa, pulitik penjajah
Tapi nu ngajajah
Teu pasrah, teu sadrah
Terus meres, ngahina ngarinah
Pada amarah marudah
Manan kapok anggur gawok
Najan dituyuk diragut
Nagri sadayana
Umumna ngabela
Nyempad rosa, pulitik penjajah
Tapi nu ngajajah
Teu pasrah, teu sadrah
Terus meres, ngahina ngarinah
———————
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit
1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 08:59 ku jamparing.
5.
Gambuh
Watek: bingung,
samar polah atawa tambuh laku.
1 Pada := 5 padalisan.
1 Pada := 5 padalisan.
Pupuh 5: Gambuh
Ngahuleng
banget bingung ( 7 – u )
henteu terang ka mana ngajugjug ( 10 – u )
turug turug harita teh enggeus burit ( 12 – i )
panon poe geus rek surup ( 8 – u )
keueung sieun aya meong ( 8 – o )
henteu terang ka mana ngajugjug ( 10 – u )
turug turug harita teh enggeus burit ( 12 – i )
panon poe geus rek surup ( 8 – u )
keueung sieun aya meong ( 8 – o )
Ngahuleng
banget bingung
Heunteu terang kamana nya indit
Turug-turug harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun, aya meong
Heunteu terang kamana nya indit
Turug-turug harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun, aya meong
Panambih:
Hulang-huleng,
hulang-huleng
Ngahuleng ngaraga meneng
Hate ratug, tutunggulan
Heunteu terang, kaler-kidul
Turug-turug, turug-turug
Harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun aya meong
Ngahuleng ngaraga meneng
Hate ratug, tutunggulan
Heunteu terang, kaler-kidul
Turug-turug, turug-turug
Harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun aya meong
———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
6.
Gurisa
Kaping: 18.07.2003
13:58
Watek:
pangangguran, lulucon atawa tamba kesel.
1 Pada := 8 Padalisan.
1 Pada := 8 Padalisan.
Pupuh 6: Gurisa
Hayang teuing
geura beurang ( 8 – a )
geus beurang rek ka Sumedang ( 8 – a )
nagih anu boga hutang (8 – a )
mun meunang rek meuli soang ( 8 – a )
tapi najan henteu meunang ( 8 – a )
teu rek buru buru mulang ( 8 – a )
rek tuluy guguru nembang ( 8 – a )
jeung diajar nabeuh gambang ( 8 – a)
geus beurang rek ka Sumedang ( 8 – a )
nagih anu boga hutang (8 – a )
mun meunang rek meuli soang ( 8 – a )
tapi najan henteu meunang ( 8 – a )
teu rek buru buru mulang ( 8 – a )
rek tuluy guguru nembang ( 8 – a )
jeung diajar nabeuh gambang ( 8 – a)
Hayang teuing
geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
Panambih:
Hayang teuing
geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
———————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit
1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:03 ku jamparing.
7.
Juru Demung
Pupuh 7:
Jurudemung
Mungguh nu
hirup di dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti panggih
Jeung dua rupa perkara
Senang paselang jeung bingung
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti panggih
Jeung dua rupa perkara
Senang paselang jeung bingung
Panambih:
Mungguh hirup di
alam dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti bakal panggih
Suka bungah jeung kasedih
Dua rupa nu tumiba
Sakabeh jalma di dunya
Senang patumbu jeung bingung
Eta geus tangtu kasorang
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti bakal panggih
Suka bungah jeung kasedih
Dua rupa nu tumiba
Sakabeh jalma di dunya
Senang patumbu jeung bingung
Eta geus tangtu kasorang
—————————-
Laras: Pelog Liwu
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
Laras: Pelog Liwu
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
8.
Kinanti
Laras:
Pelog/Salendro
Watekna: miharep atawa prihatin.
1 Pada := 6 Padalisan
Watekna: miharep atawa prihatin.
1 Pada := 6 Padalisan
kembang ros ku
matak lucu ( 8 – u )
nya alus rupa nya seungit ( 8 – i )
henteu aya papadana ( 8 – a )
ratuning kembang sajati ( 8 – i )
papaes di patamanan ( 8 – a )
seungit manis ngadalingding ( 8 – i )
nya alus rupa nya seungit ( 8 – i )
henteu aya papadana ( 8 – a )
ratuning kembang sajati ( 8 – i )
papaes di patamanan ( 8 – a )
seungit manis ngadalingding ( 8 – i )
Pupuh 8:
Kinanti
Budak leutik
bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih
Panambih:
Ari beurang
ngagarantung
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna
————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 3 September 2004
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 3 September 2004
9.
Ladrang
Pupuh 9: Ladrang
Aya hiji rupa
sato leutik
Engkang-engkang, engkang-engkang
Sok luluncatan di cai
Ari bangun arek sarupa jeung lancah
Engkang-engkang, engkang-engkang
Sok luluncatan di cai
Ari bangun arek sarupa jeung lancah
Panambih:
Coba teguh
masing telik
Eta gambar sidik-sidik
Sato naon kitu wanda
Reujeung dimana ayana
Eta gambar sidik-sidik
Sato naon kitu wanda
Reujeung dimana ayana
————————-
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
[www.angeltowns3.@]
10.
Lambang
Watek: banyol
atawa pikaseurieun.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
Pupuh 10: Lambang
Nawu kubang
sisi tegal ( 8 – a )
nyair bogo meunang kadal ( 8 – a )
atuh teu payu dijual ( 8 – a )
rek didahar da teu halal ( 8 – a )
nyair bogo meunang kadal ( 8 – a )
atuh teu payu dijual ( 8 – a )
rek didahar da teu halal ( 8 – a )
Panambih:
Nawu kubang
sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Nyiar bogo meunang kadal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Nawu kubang
sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Da teu halal
Nyiar bogo meunang kadal
Meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Da teu halal
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 4 September 2004
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 4 September 2004
11.
Magatru
Pupuh 11: Magatru
Majalaya,
Ciparay, Banjaran, Bandung
Kopo reujeung Cisondari, Cicalengka, Ujung Berung
Rajamandala, Cimahi
Leles, Limbangan, Tarogong
Kopo reujeung Cisondari, Cicalengka, Ujung Berung
Rajamandala, Cimahi
Leles, Limbangan, Tarogong
Panambih:
Sukuna pakepit
tilu
Panonna opat harerang
Leumpangna semu nu lesu
Ngalengkah teu bisa gancang
Panonna opat harerang
Leumpangna semu nu lesu
Ngalengkah teu bisa gancang
————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 4 September 2004
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 4 September 2004
12.
Maskumambang
Dikintun: koryati
(202.51.230.139)
Kaping: 17.02.2004 09:52
Kaping: 17.02.2004 09:52
Pupuh :
Maskumambang
Duh manusa mana
kaniaya teuing
teu aya rasrasan
abong ka mahluk nu laip
nyiksa henteu jeung aturan
teu aya rasrasan
abong ka mahluk nu laip
nyiksa henteu jeung aturan
Hulu abdi
karaosna langkung nyeri
tulang asa bejad
tanduk mah pon kitu deui
taya raoskeuneunnana
tulang asa bejad
tanduk mah pon kitu deui
taya raoskeuneunnana
Na dikinten
abdi mo ngarasa nyeri
pedah kabisan
tapi yaktosna mah abdi
ngan bakating kumawula
pedah kabisan
tapi yaktosna mah abdi
ngan bakating kumawula
Oge margi
anjeun rupina ka abdi
miwarang jeung maksa
buktina disina jurit
kalawan jeung dihatean
miwarang jeung maksa
buktina disina jurit
kalawan jeung dihatean
Pileuleuyan
dunya pisah sareng abdi
moal bisa panjang
abdi ningal bumi langit
rek mulang ka kalanggengan
moal bisa panjang
abdi ningal bumi langit
rek mulang ka kalanggengan
jst.
13.
Mijil
Pupuh 13: Mijil
Mesat ngapung
putra Sang Arimbi
Jeung mega geus awor
Beuki lila beuki luhur bae
Larak-lirik ninggali ka bumi
Milari sang rai
Pangeran Bimanyu
Jeung mega geus awor
Beuki lila beuki luhur bae
Larak-lirik ninggali ka bumi
Milari sang rai
Pangeran Bimanyu
Panambih:
Aduh Gusti nu
Kawasa
Jisim abdi ageung dosa
Pangna abdi gering nangtung
Reh ka sepuh wantun nundung
Jisim abdi ageung dosa
Pangna abdi gering nangtung
Reh ka sepuh wantun nundung
———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 10 September 2004
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 10 September 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
[www.angeltowns3.@]
14.
Pangkur
Watek: nafsu,
lumampah atawa sadia rek perang.
Unggal Pada diwangun kutujuh Padalisan.
———-
Unggal Pada diwangun kutujuh Padalisan.
———-
Pupuh 14: Pangkur
Seja nyaba
ngalalana ( 8 – a )
ngitung lembur ngajajah milang kori ( 12 – i )
henteu puguh nu dijugjug ( 8 – u )
balik paman sadaya ( 7 – a )
nu ti mana tiluan semu rarusuh ( 12 – u )
Lurah Begal ngawalonan ( 8 – a )
“Aing ngaran Jayapati”( 8 – i )
ngitung lembur ngajajah milang kori ( 12 – i )
henteu puguh nu dijugjug ( 8 – u )
balik paman sadaya ( 7 – a )
nu ti mana tiluan semu rarusuh ( 12 – u )
Lurah Begal ngawalonan ( 8 – a )
“Aing ngaran Jayapati”( 8 – i )
Panambih:
Euleuh itu
budak gembul
Awak gembru bayuhyuh gawena kedul
Ukur heuay jeung nundutan
Ka sakola unggal poe kabeurangan
He barudak tong nurutan
Ka nu gembul kokomoan
Bisi kedul jeung ogoan
Awal akhir katempuhan
Awak gembru bayuhyuh gawena kedul
Ukur heuay jeung nundutan
Ka sakola unggal poe kabeurangan
He barudak tong nurutan
Ka nu gembul kokomoan
Bisi kedul jeung ogoan
Awal akhir katempuhan
————————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
15.
Pucung
Watekna
piwuruk, wawaran, atawa mepelingan.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
———
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
———
Pupuh 15: Pucung
Estu untung nu
bisa mupunjung indung ( 12 – u )
jeung nyenangkeun bapa ( 6 – a )
tanda yen bagjana gede ( 8 – e )
hitup mulus kaseundeuhan ku berekah ( 12 – a )
jeung nyenangkeun bapa ( 6 – a )
tanda yen bagjana gede ( 8 – e )
hitup mulus kaseundeuhan ku berekah ( 12 – a )
Lutung buntung
luncat kana tunggul gintung
Monyet loreng leupas
luncat kana pager dengdek
Bajing kuning jaralang belang buntutna
Monyet loreng leupas
luncat kana pager dengdek
Bajing kuning jaralang belang buntutna
Panambih:
Hayu batur
urang diajar sing suhud
Ulah lalawora bisi engke henteu naek
Batur seuri urang sumegruk nalangsa
Ulah lalawora bisi engke henteu naek
Batur seuri urang sumegruk nalangsa
————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[lssitb.f2o.org]
[geocities.@]
[lssitb.f2o.org]
Parantos diedit
1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:27 ku jamparing.
16.
Sinom
Watekna
gumbira.
Unggal Pada diwangun ku salapan Padalisan.
Unggal Pada diwangun ku salapan Padalisan.
Contona :
Di wetan fajar balebat ( 8 – a )
panon poe arek bijil ( 8 – i )
sinarna ruhay burahay ( 8 – a )
kingkilaban beureum kuning ( 8 – i )
campur wungu saeutik ( 7 – i )
kaselapan semu biru ( 8 – u )
tanda Batara Surya ( 7 – a )
bade lumungsur ka bumi ( 8 – a )
murub mubyar langit sarwa hurung herang ( 12 – a )
Di wetan fajar balebat ( 8 – a )
panon poe arek bijil ( 8 – i )
sinarna ruhay burahay ( 8 – a )
kingkilaban beureum kuning ( 8 – i )
campur wungu saeutik ( 7 – i )
kaselapan semu biru ( 8 – u )
tanda Batara Surya ( 7 – a )
bade lumungsur ka bumi ( 8 – a )
murub mubyar langit sarwa hurung herang ( 12 – a )
Pupuh 16: Sinom
Warna-warna
lauk empang
Aya nu sami jeung pingping
Pagulung patumpang-tumpang
Ratna Rengganis ninggali
Warnaning lauk cai
Lalawak pating suruwuk
Sepat pating karocepat
Julung-julung ngajalingjing
Sisi balong balingbing, sisi balungbang
Aya nu sami jeung pingping
Pagulung patumpang-tumpang
Ratna Rengganis ninggali
Warnaning lauk cai
Lalawak pating suruwuk
Sepat pating karocepat
Julung-julung ngajalingjing
Sisi balong balingbing, sisi balungbang
Panambih:
Harta pada
nareangan
Harti pada narabahan
Harta harti sarwa guna
Pada bisa mere bukti
Bisa hasil sapaneja
Sok nyumponan cita-cita
Harta harti song mangpaat
Dapon diraksa taliti
Harti pada narabahan
Harta harti sarwa guna
Pada bisa mere bukti
Bisa hasil sapaneja
Sok nyumponan cita-cita
Harta harti song mangpaat
Dapon diraksa taliti
———————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit
2 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:30 ku jamparing.
17.
Wirangrong
Pupuh 17: Wirangrong
Barudak mangka
ngalarti
Ulah rek kadalon-dalon
Enggon-enggon nungtut elmu
Mangka getol mangka tigin
Pibekeleun sarerea
Modal bakti ka nagara
Ulah rek kadalon-dalon
Enggon-enggon nungtut elmu
Mangka getol mangka tigin
Pibekeleun sarerea
Modal bakti ka nagara
Panambih:
He barudak
mangka ngarti
Ulah rek kadalon-dalon
Nungtut elmu jeung pangarti
Masing rajin soson-soson
Pibekeleun hirup tandang
Modal bakti ka nagara
Lemah cai anu urang
Perlu dijaga dibela
Ulah rek kadalon-dalon
Nungtut elmu jeung pangarti
Masing rajin soson-soson
Pibekeleun hirup tandang
Modal bakti ka nagara
Lemah cai anu urang
Perlu dijaga dibela
——————————
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
source : http://ridwanfjr.multiply.com/journal/item/2/17_Pupuh_sunda
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Langganan:
Postingan (Atom)