Jumat, 11 Desember 2015

ULANGAN AKHIR SEKOLAH

Sudah hampir selesai pelaksanaan Ulangan Akhir Sekolah (UAS) Semester ganjil th. 2015-2016 dilaksanakan di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Insan Unggul Rancaekek. mulai dari Senin lalu 30 Nopember s.d hari ini, Jum'at 11 Desember 2015. Mudah-mudahan, harapan kita orang tua dan guru-guru bahwa hasil belajar putra-putri kita dapat memperoleh hasil terbaik. Namun mesti diingat bahwa nilai-nilai angka maupun deskripsi tentang hasil prestasi akademik anak-anak kita bukanlah segala-galanya. hal itu hanyalah sekedar cerminan ataupun gambaran dari usaha anak-anak dalam meraih prestasi belajarnya. baik atau jelek hasil ulangan mereka patut kita hargai dan tetap harus kita support agar mereka bisa belajar lebih baik lagi dan lebih sungguh-sungguh lagi.
Hasil UAS, bukan merupakan ukuran yang mutlak tentang kemampuan sebenarnya dari anak-anak kita. Proses belajar adalah perjalanan panjang yang ditempuh mereka, bukan sehari dua hari, bahkan bukan seminggu dua minggu, tetapi bertahun-tahun. Oleh karena itu, proses belajar adalah saat berharga yang harus terus menerus kita perhatikan dan disimak betul-betul terutama oleh para pendidik, termasuk oleh orang tuanya.
Setiap harinya adalah pengalaman yang berbeda, selalu muncul hal unik dan dinamis pada saat mereka sekolah. Setiap anak akan mengalami hal dan perasaan yang berbeda satu sama lain, karena itu guru di sekolah dituntut agar sungguh-sungguh dapat memperhatikan setiap kebutuhan mereka serta mampu mendorong dan memberikan inspirasi dalam proses pendampingan anak-anak saat mereka belajar. Selain itu, setiap hal-hal penting harus dicatat untuk dijadikan bahan renungan dan kajian mengenai perkembangan belajar mereka.
Pemenuhan Sekolah terhadap peserta didik bukan hanya untuk memenuhi kemampuan kognitifnya saja, tetapi secara utuh dan menyeluruh bahwa sekolah berkewajiban memenuhi seluruh aspeknya yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektifnya. Mudah-mudahan seluruh aspek pendidikan anak-anak kita yang sedang belajar di SDS Insan Unggul ini dapat berkembang dan konsisten ke arah yang lebih baik dan semoga SD Insan Unggul betul-betul dapat mewujudkan cita-cita mulia yaitu mencetak "Insan Unggul". 
Insan Unggul adalah manusia yang unggul, bukan hanya unggul kwantitas tetapi juga kualitas. unggul dalam berbagai hal yang positif, sehingga berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
aamiin.

Senin, 23 November 2015

HARI GURU


Besok Rabu,25 November 2015 adalah peringatan “Hari Guru Nasional”. Mengutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Guru. Hari Guru adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Misalnya:
Di Amerika Serikat: diperingati pada minggu pertama di bulan Mei (Minggu Apresiasi Guru).
Di Argentina: 11 September, Hari peringatan wafatnya Domingo Faustino Sarmiento, seorang pendidik dan politisi Argentina.
Di Brazil: 15 Oktober (sejak 1963), Pertama kali dirayakan tahun 1947 di São Paulo oleh sejumlah guru dari sebuah sekolah kecil. Tanggal 15 Oktober disepakati sebagai hari guru karena pada tanggal tersebut, Dom Pedro I menyetujui dekrit penataan kembali sekolah dasar di Brazil.
Di Chili: 16 Oktober, Pada tahun 1974, tanggal 10 Desember disepakati sebagai hari guru karena penyair Chili Gabriela Mistral menerima Penghargaan Nobel pada 10 Desember 1945. Sejak tahun 1977, hari guru diubah menjadi tanggal 16 Oktober untuk memperingati berdirinya Institut Guru Chili (Colegio de Profesores de Chile).
Di Meksiko: 15 Mei (sejak 1918)
Di Peru: 6 Juli (sejak 1953), Pejuang kemerdekaan José de San Martín mendirikan sekolah umum untuk laki-laki setelah José Bernardo de Tagle meloloskan resolusi pendidikan pada 6 Juli 1822.
Di Filipina: 5 Oktober, Peringatan hari guru (bahasa Tagalog: Araw ng mga Guro) ditetapkan tanggal 5 Oktober berdasarkan Perintah Presiden No. 479.Walaupun demikian, hari guru biasanya dirayakan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah sekitar bulan September dan Oktober.
Di Hong Kong: 10 September (hingga 1997: 28 September)
Di India: 5 September, Hari ulang tahun Presiden India Dr. Sarvapalli Radhakrishnan yang juga seorang guru ditetapkan sebagai hari guru. Di sekolah-sekolah diadakan perayaan, dan murid yang paling senior memainkan peran sebagai guru.
Di Indonesia sendiri, Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Guru berasal dari bahasa Sanskerta: गुरू yang arti secara harfiahnya adalah "berat". Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Sosok guru disebut sebagai pribadi yang harus digugu (ditaati perintahnya) dan ditiru (diteladani perilakunya), oleh karena itu menjadi guru memang bukanlah pekerjaan yang ringan tetapi mengemban tugas dan amanah yang sangat besar agar dapat membimbing murid-muridnya menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya adalah manusia yang memiliki karakter yang baik dan berguna bagi hidup dan kehidupannya.
Dalam Islam, sosok Nabi Muhammad Saw. merupakan pribadi guru yang sempurna, amanah yang diemban beliau sebagai seorang nabi sekaligus juga guru bagi umatnya. Allah Swt. Telah merancang dan menyiapkan beliau sedemikian rupa sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an surat Al Jumu’ah ayat 2, serta Ali Imran ayat 164 :

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“ Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (Al-Jumu’ah:2)

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِين
“ Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.(Ali Imran :164)

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW. diutus oleh Allah SWT. kepada umatnya untuk menanamkan ilmu sekaligus mensucikan jiwa mereka. Mensucikan berarti membersihkan dari sifat-sifat buruk yang merupakan kebiasaan sebagian besar masyarakat Makkah pada masa itu, seperti syirik, dengki, takabur serta prilaku buruk lainnya seperti ,mabuk-mabukan, merampas hak orang lain, perzinahan dan lain-lain. Nabi Muhammad SAW. membongkar pola pikir masyarakat jahiliyah penyembah berhala hingga mereka menyadari akan kewajiban-kewajibannya menyembah Allah SWT. sebagai pencipta, pengatur, pemelihara umat manusia. Penyucian jiwa dan penyadaran sikap bertauhid dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. dengan pengajaran dan pendidikan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat pada waktu itu.
Dalam surat Al Ahzab ayat 21 Allah berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (TQS al-Ahzab [33]: 21).
Rasulullah saw adalah sebaik-baik guru yang patut ditiru. Rasulullah saw menganggap betapa penting arti pendidikan bagi perkembangan sebuah negara. Setelah perang Badar, Rasulullah saw memerintahkan 70 orang kafir Quraisy yang menjadi tawanan perang untuk mengajar kepada penduduk Madinah. Masing-masing dari mereka bertugas mengajarkan baca dan tulis ke sepuluh anak-anak dan orang dewasa.Hasilnya, 700 orang penduduk Madinah terbebas dari buta huruf. Kemudian 700 penduduk yang sudah bisa baca tulis diminta untuk mengajarkan kembali pada penduduk yang lain. Sudah sepatutnya para guru mengaplikasikan sifat Rasulullah saw yang juga menjadi sifat wajib Rasul lain dalam menjalankan profesinya:
1. Shiddiq
Shiddiq berarti benar.Tidak hanya benar dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan. Berbuat curang di waktu ujian nasional tentu bukanlah perbuatan yang sesuai dengan sifat yang Rasulullah saw miliki.
Seorang guru dituntut untuk mengajarkan kebenaran dan menjunjung tinggi kejujuran. Jika ada kecurangan yang ia ketahui, ia akan berada di garda terdepan untuk mengingatkan yang lain. Ia akan bekerja sepenuh hati tanpa takut dicaci-maki. Karena ia yakin, Allah senantiasa mengawasi.Mengajarkan ilmu yang ‘salah’ juga bukan cerminan dari sifat shiddiq. Ketika ada materi pelajaran yang tidak sesuai dengan pemahaman, ia akan memilih mengungkapkan kebenaran.
2. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Guru mempunyai akad ‘jual beli jasa’ dengan orangtua yang sudah menitipkan anak-anaknya pada mereka. Ketika dia tidak melaksanakan tugasnya dengan benar, maka ia bukanlah orang yang memegang amanah.
Mengurangi jam belajar atau hanya memberikan tugas lalu meninggalkan kelas tanpa alasan jelas bukanlah cerminan guru yang amanah.
Sekecil apapun gaji atau honor yang diterima oleh guru, bukanlah menjadi alasan dia untuk mengabaikan akad yang sudah ia ucapkan ketika memutuskan untuk mengajar. Guru yang amanah pun tidak menjadikan kekerasan sebagai jalan mendisiplinkan anak didiknya.Ia akan berlaku lemah lembut penuh kasih sayang. Motivasi akan senantiasa ia berikan manakala ada muridnya yang merasa gagal dalam pelajaran.
Rasulullah saw dijuluki sebagai al-Amin atau orang yang dapat dipercaya sejak beliau masih muda. Kafir Quraisy pun tidak meragukan sifat Rasulullah saw tersebut.
3. Fathanah
Guru yang memiliki sifat fathanah berarti ia cerdas dan bijak dalam melakukan perbuatan. Guru dituntut untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang ia ajarkan pada murid-muridnya. Guru yang terus menerus menjunjung metode konvesional tanpa berinovasi tidaklah memiliki sifat fathanah.Guru yang kembali melanjutkan kuliah hanya untuk memperoleh gelar bukanlah guru yang fathanah.Guru yang rela membayar sejumlah uang untuk membeli ‘titel’ bukan guru yang fathanah.
Guru yang fathanah adalah guru yang bisa menjadikan murid-muridnya lulus 100% tanpa harus berbuat curang. Guru yang senantiasa terbuka dalam menerima kritik yang datang dari siswa atau dari guru yang lain. Guru yang senantiasa berkompetisi sehat dengan sesama guru yang lain dalam mendidik generasi muda sebagai tonggak penerus masa depan.
Jika Rasulullah saw tidak memiliki sifat fathanah, mustahil Islam bisa menyebar ke seluruh dunia. Dengan sifatnya yang fathanah, Rasulullah saw berhasil mengajak kafir Quraisy untuk masuk Islam. Strategi perang yang ia sarankan juga menghantarkan kemenangan kaum muslimin di perang badar.
4. Tabligh
Tabligh berarti menyampaikan. Guru memang tidak boleh pelit dalam memberikan ilmu. Ilmu yang bermanfaat akan menjadi pahala yang terus mengalir bagi guru. Rasulullah saw tidak mungkin menyembunyikan wahyu. Jika Allah SWT memberikan teguran padanya, beliau saw akan memberitahukan pula pada kaum muslimin. Tanpa ada rasa malu.Tidak ada yang ditutup-tutupi.
Jika melihat kemaksiatan, guru seharusnya menyampaikan kebenaran walau nyawa jadi taruhan.Ia juga tidak segan jika ancaman pencopotan jabatan senantiasa mengintai. Ia akan mengajak semua pihak termasuk murid-muridnya untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya di semua aspek kehidupan.
Jika akhirnya ia pun dikucilkan oleh yang lain, ia pun tak risau. Karena ia yakin Allah SWT akan selalu menemani. Kalaupun ia dipecat, ia yakin Allah SWT Maha Pemberi Rizki.
Menjadi guru adalah tugas mulia.Jika guru dipandang sebagai profesi yang bisa menghasilkan materi semata, tentu menjadi guru yang meneladani sifat Rasulullah saw sangatlah sulit untuk dilakukan. Guru dituntut untuk bisa menahan amarah, senantiasa ikhlas, berlaku lemah lembut sementara gaji yang mereka hasilkan tidak seberapa dibandingkan dengan beban tanggung jawab yang harus mereka emban khususnya bagi guru non-PNS.
Namun, menjadi seorang guru akan menjadikan seorang hamba Allah senantiasa bertambah pahalanya. Rasulullah saw bersabda:“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh,” (HR. Muslim).
Walaupun jasad sudah terbungkus kain kafan, amalan seorang guru akan tetap mengalir jika ilmu yang ia ajarkan senantiasa diamalkan dan diajarkan kembali oleh murid-muridnya. Dan kemuliaan itu akan ia dapatkan pula di surga jika ia senantiasa mengingat Allah setiap waktu dan menerapkan peraturan-Nya. Wallahu a’lam bishawab. []
SELAMAT HARI GURU!!
Kutipan diambil dari :

Kamis, 19 November 2015

17 PUPUH (PUISI TRADISIONAL SUNDA)



PUPUH
Pupuh téh nya éta wangun puisi lisan tradisional Sunda (atawa, mun di Jawa, katelah ogé macapat) nu tangtu pola (jumlah engang jeung sora) kalimahna. Nalika can pati wanoh kana wangun puisi/sastra modérn, pupuh ilahar dipaké dina ngawangun wawacan atawa dangding, luyu jeung watek masing-masing pupuh nu ngawakilan kaayaan kajadian nu keur dicaritakeun.
Pupuh téh kauger ku guru wilangan jeung guru lagu. Guru wilangan nyaéta patokan jumlah padalisan dina unggal pada sarta lobana engang dina unggal padalisan, sedengkeun guru lagu nyaéta patokan sora vokal dina tungtung unggal padalisan atawa dang-ding-dung-na sora vokal dina engang panungtung.
Pupuh aya tujuh welas rupa:
1.      Asmarandana, ngagambarkeun rasa kabirahian, deudeuh asih, nyaah.
2.      Balakbak, ngagambarkeun heureuy atawa banyol.
3.      Dangdanggula, ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan, jeung kagumbiraan.
4.      Durma, ngagambarkeun rasa ambek, gedé haté, atawa sumanget.
5.      Gambuh, ngagambarkeun kasedih, kasusah, atawa kanyeri.
6.      Gurisa, ngagambarkeun jelema nu ngalamun atawa malaweung.
7.      Jurudemung, ngagambarkeun nu bingung, susah ku pilakueun.
8.      Kinanti, ngagambarkeun nu keur kesel nungguan, deudeupeun, atawa kanyaah.
9.      Lambang, ngagambarkeun nu resep banyol tapi banyol nu aya pikiraneunana.
10.  Magatru, ngagambarkeun nu sedih, handeueul ku kalakuan sorangan, mapatahan.
11.  Maskumambang, ngagambarkeun kanalangsaan, sedih bari ngenes haté.
12.  Mijil, ngagambarkeun kasedih tapi bari gedé harepan.
13.  Pangkur, ngagambarkeun rasa ambek nu kapegung, nyanghareupan tugas nu beurat.
14.  Pucung, ngagambarkeun rasa ambek ka diri sorangan, atawa keuheul kulantaran teu panuju haté.
15.  Sinom, ngagambarkeun kagumbiraan, kadeudeuh.
16.  Wirangrong, ngagambarkeun nu kawiwirangan, éra ku polah sorangan.
17.  Ladrang, ngagambarkeun nu resep banyol bari nyindiran.
1.      Asmarandana
Laras: Salendro
Watek: silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan.
1 Pada := 7 padalisan.
Pupuh 1: Asmarandana
Eling eling mangka eling ( 8 engang – vokal i / E-ling-e-ling-
mang-ka-e-ling (jumlah 8), ling panungtung vokalna i)
rumingkang di bumi alam( 8 – a )
darma wawayangan bae ( 8 – e )
raga taya pangawasa ( 8 – a )
lamun kasasar lampah ( 7 – a )
nafsu nu matak kaduhung ( 8 – u )
badan anu katempuhan ( 8 – a )
Panambih:
Eling-eling masing eling
Di dunya urang ngumbara
Laku lampah nu utama
Asih ka papada jalma
Ucap tekad reujeung lampah
Tingkah polah sing merenah
Runtut rukun sauyunan
Hirup jucung panggih jeung kamulyaan
——————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
2.      Balakbak
Watek: pikaseurieun.
1 pada := 3 padalisan.
Pupuh 2: Balakbak
Aya warung sisi jalan rame pisan – Citameng(15-e)
Awewena luas luis geulis pisan – ngagoreng (15-e)
Lalakina lalakina los ka pipir nyoo monyet – nyanggereng (19-e).
Panambih:
Aya warung sisi jalan
Rame pisan ku nu jajan
Tihothat nu ngaladangan
Nu jarajan sukan-sukan
————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
3.      Dangdanggula
Pupuh 3: Dangdanggula
Mega beureum surupna geus burit
Ngalanglayung panas pipikiran
Cikur jangkung jahe koneng
Naha teu palay tepung
Sim abdi mah ngabeunying leutik
Ari ras cimataan
Gedong tengah laut
Ulah kapalang nya bela
Paripaos gunting pameulahan gambir
Kacipta salamina
Panambih:
Hiji basa, hiji bangsa
Basa bangsa, Indonesia
Hiji bangsa, hiji nusa
Nusa tunggal, Nusantara
Seler-seler, suku bangsa
Di wewengkon, mana-mana
Sakasuka, sakaduka
Wujud bangsa, Indonesia
——————————-
Laras: Pelog, Sorog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
4.      Durma
Pupuh 4: Durma:
Moal ngejat sanajan ukur satapak
Geus dipasti ku jangji
Mun tacan laksana
Numpes musuh sarakah
Heunteu niat seja balik
Najan palastra
Mati di medan jurit
Panambih:
Di mamana si penjajah
Pada amarah marudah
Manan kapok anggur gawok
Najan dituyuk diragut
Nagri sadayana
Umumna ngabela
Nyempad rosa, pulitik penjajah
Tapi nu ngajajah
Teu pasrah, teu sadrah
Terus meres, ngahina ngarinah
———————
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 08:59 ku jamparing.
5.      Gambuh
Watek: bingung, samar polah atawa tambuh laku.
1 Pada := 5 padalisan.
Pupuh 5: Gambuh
Ngahuleng banget bingung ( 7 – u )
henteu terang ka mana ngajugjug ( 10 – u )
turug turug harita teh enggeus burit ( 12 – i )
panon poe geus rek surup ( 8 – u )
keueung sieun aya meong ( 8 – o )
Ngahuleng banget bingung
Heunteu terang kamana nya indit
Turug-turug harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun, aya meong
Panambih:
Hulang-huleng, hulang-huleng
Ngahuleng ngaraga meneng
Hate ratug, tutunggulan
Heunteu terang, kaler-kidul
Turug-turug, turug-turug
Harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun aya meong
———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
6.      Gurisa
Kaping: 18.07.2003 13:58
Watek: pangangguran, lulucon atawa tamba kesel.
1 Pada := 8 Padalisan.
Pupuh 6: Gurisa
Hayang teuing geura beurang ( 8 – a )
geus beurang rek ka Sumedang ( 8 – a )
nagih anu boga hutang (8 – a )
mun meunang rek meuli soang ( 8 – a )
tapi najan henteu meunang ( 8 – a )
teu rek buru buru mulang ( 8 – a )
rek tuluy guguru nembang ( 8 – a )
jeung diajar nabeuh gambang ( 8 – a)
Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
Panambih:
Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang
———————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:03 ku jamparing.
7.      Juru Demung
Pupuh 7: Jurudemung
Mungguh nu hirup di dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti panggih
Jeung dua rupa perkara
Senang paselang jeung bingung
Panambih:
Mungguh hirup di alam dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti bakal panggih
Suka bungah jeung kasedih
Dua rupa nu tumiba
Sakabeh jalma di dunya
Senang patumbu jeung bingung
Eta geus tangtu kasorang
—————————-
Laras: Pelog Liwu
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
8.      Kinanti
Laras: Pelog/Salendro
Watekna: miharep atawa prihatin.
1 Pada := 6 Padalisan
kembang ros ku matak lucu ( 8 – u )
nya alus rupa nya seungit ( 8 – i )
henteu aya papadana ( 8 – a )
ratuning kembang sajati ( 8 – i )
papaes di patamanan ( 8 – a )
seungit manis ngadalingding ( 8 – i )
Pupuh 8: Kinanti
Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih
Panambih:
Ari beurang ngagarantung
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna
————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 3 September 2004
9.      Ladrang
Pupuh 9: Ladrang
Aya hiji rupa sato leutik
Engkang-engkang, engkang-engkang
Sok luluncatan di cai
Ari bangun arek sarupa jeung lancah
Panambih:
Coba teguh masing telik
Eta gambar sidik-sidik
Sato naon kitu wanda
Reujeung dimana ayana
————————-
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
10.  Lambang
Watek: banyol atawa pikaseurieun.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
Pupuh 10: Lambang
Nawu kubang sisi tegal ( 8 – a )
nyair bogo meunang kadal ( 8 – a )
atuh teu payu dijual ( 8 – a )
rek didahar da teu halal ( 8 – a )
Panambih:
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Da teu halal
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 4 September 2004
11.  Magatru
Pupuh 11: Magatru
Majalaya, Ciparay, Banjaran, Bandung
Kopo reujeung Cisondari, Cicalengka, Ujung Berung
Rajamandala, Cimahi
Leles, Limbangan, Tarogong
Panambih:
Sukuna pakepit tilu
Panonna opat harerang
Leumpangna semu nu lesu
Ngalengkah teu bisa gancang
————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 4 September 2004
12.  Maskumambang
Dikintun: koryati (202.51.230.139)
Kaping: 17.02.2004 09:52
Pupuh : Maskumambang
Duh manusa mana kaniaya teuing
teu aya rasrasan
abong ka mahluk nu laip
nyiksa henteu jeung aturan
Hulu abdi karaosna langkung nyeri
tulang asa bejad
tanduk mah pon kitu deui
taya raoskeuneunnana
Na dikinten abdi mo ngarasa nyeri
pedah kabisan
tapi yaktosna mah abdi
ngan bakating kumawula
Oge margi anjeun rupina ka abdi
miwarang jeung maksa
buktina disina jurit
kalawan jeung dihatean
Pileuleuyan dunya pisah sareng abdi
moal bisa panjang
abdi ningal bumi langit
rek mulang ka kalanggengan
jst.
13.  Mijil
Pupuh 13: Mijil
Mesat ngapung putra Sang Arimbi
Jeung mega geus awor
Beuki lila beuki luhur bae
Larak-lirik ninggali ka bumi
Milari sang rai
Pangeran Bimanyu
Panambih:
Aduh Gusti nu Kawasa
Jisim abdi ageung dosa
Pangna abdi gering nangtung
Reh ka sepuh wantun nundung
———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 10 September 2004
Sumber:
[www.angeltowns3.@]
14.  Pangkur
Watek: nafsu, lumampah atawa sadia rek perang.
Unggal Pada diwangun kutujuh Padalisan.
———-
Pupuh 14: Pangkur
Seja nyaba ngalalana ( 8 – a )
ngitung lembur ngajajah milang kori ( 12 – i )
henteu puguh nu dijugjug ( 8 – u )
balik paman sadaya ( 7 – a )
nu ti mana tiluan semu rarusuh ( 12 – u )
Lurah Begal ngawalonan ( 8 – a )
“Aing ngaran Jayapati”( 8 – i )
Panambih:
Euleuh itu budak gembul
Awak gembru bayuhyuh gawena kedul
Ukur heuay jeung nundutan
Ka sakola unggal poe kabeurangan
He barudak tong nurutan
Ka nu gembul kokomoan
Bisi kedul jeung ogoan
Awal akhir katempuhan
————————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
15.  Pucung
Watekna piwuruk, wawaran, atawa mepelingan.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
———
Pupuh 15: Pucung
Estu untung nu bisa mupunjung indung ( 12 – u )
jeung nyenangkeun bapa ( 6 – a )
tanda yen bagjana gede ( 8 – e )
hitup mulus kaseundeuhan ku berekah ( 12 – a )
Lutung buntung luncat kana tunggul gintung
Monyet loreng leupas
luncat kana pager dengdek
Bajing kuning jaralang belang buntutna
Panambih:
Hayu batur urang diajar sing suhud
Ulah lalawora bisi engke henteu naek
Batur seuri urang sumegruk nalangsa
————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[lssitb.f2o.org]
Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:27 ku jamparing.
16.  Sinom
Watekna gumbira.
Unggal Pada diwangun ku salapan Padalisan.
Contona :
Di wetan fajar balebat ( 8 – a )
panon poe arek bijil ( 8 – i )
sinarna ruhay burahay ( 8 – a )
kingkilaban beureum kuning ( 8 – i )
campur wungu saeutik ( 7 – i )
kaselapan semu biru ( 8 – u )
tanda Batara Surya ( 7 – a )
bade lumungsur ka bumi ( 8 – a )
murub mubyar langit sarwa hurung herang ( 12 – a )
Pupuh 16: Sinom
Warna-warna lauk empang
Aya nu sami jeung pingping
Pagulung patumpang-tumpang
Ratna Rengganis ninggali
Warnaning lauk cai
Lalawak pating suruwuk
Sepat pating karocepat
Julung-julung ngajalingjing
Sisi balong balingbing, sisi balungbang
Panambih:
Harta pada nareangan
Harti pada narabahan
Harta harti sarwa guna
Pada bisa mere bukti
Bisa hasil sapaneja
Sok nyumponan cita-cita
Harta harti song mangpaat
Dapon diraksa taliti
———————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Parantos diedit 2 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:30 ku jamparing.
17.  Wirangrong
Pupuh 17: Wirangrong
Barudak mangka ngalarti
Ulah rek kadalon-dalon
Enggon-enggon nungtut elmu
Mangka getol mangka tigin
Pibekeleun sarerea
Modal bakti ka nagara
Panambih:
He barudak mangka ngarti
Ulah rek kadalon-dalon
Nungtut elmu jeung pangarti
Masing rajin soson-soson
Pibekeleun hirup tandang
Modal bakti ka nagara
Lemah cai anu urang
Perlu dijaga dibela
——————————
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004
source : http://ridwanfjr.multiply.com/journal/item/2/17_Pupuh_sunda